Covid-19 Melandai, Sektor Properti Semakin Menggeliat

News

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Pemasaran Perumnas, Tambok P S Simajuntak mengungkapkan sektor properti mulai kembali menggeliat pasca melandainya kasus pandemi covid-19. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya antusias masyarakat yang membeli rumah saat digelarnya pameran properti di berbagai tempat.

Melihat kondisi itu, ia pun optimis tahun 2022 akan menjadi tahun kebangkitan properti pasca melandainya kasus covid-19.

"Bahkan calon konsumen dari luar kota meluangkan waktu ke Jakarta untuk melihat pameran peoperti. Skala lain yang dibatasi di perusahaan hari ini sudah dapat izin. Sehingga kami yakin ke depan peroperti semakin menggeliat lagi dengan melandainya pandemi covid-19," ujar Tambok P S Simajuntak di acara Property Festival yang diselenggarakan CNBC Indonesia, Jumat (24/6/2022).

Keoptimisan itu sendiri bukan tanpa alasan. Ia melihat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perbaikan ekonomi sudah di atas 5% secara year on year (yoy). Artinya fundamental Indonesia menurutnya sudah sangat baik.

Selain itu, sektor properti berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per April tumbuh 6,1%, sedangkan pertumbuhan KPR dan KPA naik 10,5%.

"Jadi saya pikir ini menunjukan pemulihan ekonomi, seiring dengan membaiknya sektor properti," terangnya.

Hal serupa juga disampaikan Wakil Ketua REI, Raymond Ardan Arfandi, yang menuturkan sektor properti perlahan sudah mulai membaik, pasca melandainya kasus covid-19. Hal ini dianggapnya menjadi sebuah angin segar bagi pengembang.

"Karena yang dulu kita takutkan ketika membangun, tidak ada pembelinya. Kita senang sekali dengan adanya penurunan covid-19 ini," kata Raymond.

Ia bercerita, saat pandemi covid-19 masuk, para pengembang benar-benar tertekan. Selain penjualan tercatat menurun, pihak pengembang juga punya kewajiban terhadap bank yang harus dipenuhi.

Beruntung pihak bank telah memberi keringanan dengan memberikan kesempatan restrukturisasi, pembayaran kewajiban.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut, pihak pengembang pun gencar melakukan berbagai promo untuk menarik minat konsumen membeli properti. Selain itu, tidak sedikit pihak pengembang yang berani menurunkan margin profit agar unit lebih cepat dijual.

"Tingkat kecepatan menjual unit kita jauh menurun dibanding selama tidak ada pandemi," terangnya.

Kini saat pandemi mulai berangsur pulih, ia pun yakin penjualan properti di 2022 akan kembali naik, dengan target rata-rata 10%.

"Angka secara spesifik masih harus melihat data di organisasi kita. tapi secara target rata-rata menaikkan target 10%," jelasnya.